Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya Indonesia dengan mengembangkan prototipe model terjemahan berbasis Kecerdasan Buatan (AI). Terobosan ini secara khusus akan menambahkan bahasa Bugis ke dalam daftar bahasa yang didukung, menandai langkah penting dalam upaya pelestarian bahasa daerah.
Mengapa Terjemahan Multilingual Bahasa Bugis Penting?
Indonesia dikenal dengan kekayaan linguistiknya, memiliki sekitar 718 bahasa daerah. Namun, seiring waktu, penggunaan bahasa-bahasa ini semakin menurun karena masyarakat beralih ke bahasa Indonesia atau bahasa asing. Fenomena ini mengancam keberlangsungan bahasa daerah dan berpotensi menyebabkan hilangnya warisan budaya tak ternilai.
Menyadari urgensi ini, BRIN, melalui Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI), berinovasi dengan memanfaatkan teknologi mutakhir. Mereka mengembangkan model bahasa daerah berbasis AI menggunakan Model Bahasa Besar (LLM) untuk menjaga keberagaman linguistik Indonesia. Terjemahan multilingual berbasis AI ini diharapkan dapat mencegah kepunahan bahasa daerah, dimulai dengan bahasa Bugis.
Kolaborasi BRIN dan Fungsionalitas Prototipe
Dalam pengembangan prototipe terjemahan multilingual AI ini, BRIN berkolaborasi dengan dua institusi pendidikan terkemuka: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin dan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Handayani. Fokus awal dari kolaborasi ini adalah pada bahasa Bugis.
Melalui platform ini, masyarakat nantinya dapat menerjemahkan bahasa Bugis ke berbagai bahasa asing seperti Inggris, Spanyol, dan Rusia, dan juga sebaliknya. Fleksibilitas terjemahan ini tidak hanya terbatas pada format teks ke teks, tetapi juga mencakup audio ke teks dan video ke teks, memberikan kemudahan akses yang lebih luas.
Akses Prototipe dan Tantangan Pengembangan
Saat ini, platform yang dikembangkan BRIN telah mengimplementasikan sekitar 14.000 kata bahasa Bugis. Masyarakat dapat mencoba langsung prototipe ini untuk melihat kata-kata yang dapat diterjemahkan melalui situs web resmi: http://nlp-prototype.brin.go.id/.
Meskipun progres yang dicapai signifikan, BRIN mengakui bahwa penambahan kosakata bahasa Bugis di masa depan akan memerlukan waktu. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan data dan kesulitan menemukan ahli bahasa daerah yang tepat untuk pengembangan lebih lanjut. Namun, upaya ini terus berlanjut demi melestarikan kekayaan linguistik Indonesia.
Semoga penulisan ulang ini sesuai dengan kebutuhan SEO Anda! Apakah ada bagian lain yang ingin Anda sesuaikan atau perbaiki?